Bank Mini Sekolah : Wadah Pembelajaran Pelayanan Publik di Bidang Perbankan

SMK Anda perlu software Bank Mini Sekolah ? Bisa hubungi kami di 085876700050

bank-mini-sekolah-smkn-1-magetan-2

Bank Mini Seolah (BMS) adalah salah satu jenis usaha dari unit produksi sekolah yang bergerak dalam layanan unit simpan pinjam. Salah satu sekolah yang sudah memiliki usaha BMS adalah SMK Negeri 1 Pinrang, Jalan Langnga Tassokkoe, Kec. Pinrang,Kab. Pinrang, Sulawesi Selatan.

Awalnya usaha ini didirikan sebagai salah satu bentuk bantuan sekolah dalam membantu guru dan pegawai dalam bentuk pemberian kredit serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyimpan uang mereka sekaligus bentuk pembelajaran tentang pelayanan publik dan dunia perbankan. Namun dalam perkembangannya, BMS memberikan layayan kredit kepada masyarakat di luar sekolah dengan tetap memperhatikan aspek kelayakan pemberian kredit.

BMS didirikan pada tahun 2001 dengan modal awal Rp. 4.000.000. Ada 2 jenis pelayanan yang terdapat di dalam BMS yaitu Pelayanan Simpanan, dan Pelayanan Pinjaman. Salah satu yang menjadi daya tarik dalam Pelayanan Simpanan adalah tingkat suku bunga tabungan lebih tinggi dibanding bank pemerintah dan swasta serta tidak dikenakan biaya administrasi bank setiap bulannya. Untuk Pelayanan Pinjaman dapat diangsur maksimal 20 kali dan apabila pinjaman diatas 2.500.000 maka harus ada jaminan berupa BPKB dan sertifiat tanah.

Dengan adanya BMS ini diharapkan dapat memberikan manfaat seperti memudahkan guru, pegawai, siswa dan masyarakat sekitar untuk memenuhi kebutuhannya; efisiensi waktu karena tidak perlu izin meninggalkan sekolah apabila ingin menabung atau meminjam; membantu menggalakkan program pemerintah “Ayo Menabung”; serta memperkenalkan pelayanan publik di bidang perbankan terhadap guru, pegawai dan siswa.

Dalam prosesnya, ada dua tahapan dalam pendirian dan pengembangan BMS ini yaitu tahap perencanaan yang terdiri dari pembicaraan mengenai pendirian BMS dengan kepala sekolah; pembuatan mekanisme kerja; pengumpulan modal awal; dan sosialisasi kepada warga sekolah dan masyarakat sekitarnya. Selanjutnya yaitu tahap implementasi yang terdiri dari pembentukan pengurus; dan pelaksanaan kegiatan/usaha pelayanan.

Kendala yang dihadapi adalah kurangnya modal usaha karena lebih banyak yang meminjam daripada yang menabung. Dalam pengelolaannya, BMS SMKN1 Pinrang dijalankan oleh orang-orang yang memiliki keahlian atau kompetensi di bidangnya seperti memiliki pengetahuan tentang dunia usaha, perbankan, bisnis dan manajemen; Memiliki kemampuan manajerial; Memiliki jiwa kewirausahaan; Jujur dan bertanggung jawab, serta mampu berkomunikasi dengan baik.

Untuk proses monitoring dan evaluasi dilakukan 2 kali dalam setahun oleh auditor internal sekolah dan setiap akhir tahun, pengelola membuat laporan pertanggungjawaban yang dilaporkan kepada kepala sekolah. Salah satu indikator keberhasilan dari BMS ini adalah pengembangan sekolah/staf dan keuntungan yang dihasilkan dari usaha BMS ini yang dapat dimanfaatkan sebagai tambahan biaya operasional sekolah. Dengan keberhasilan BMS di SMKN 1 Pinrang ini diharapkan dapat menjadikan pembelajaran untuk sekolah lain agar dapat mereplekasi pembangunan BMS supaya pelayanan publik di bidang perbankan dapat diterapkan di sekolah.

 

Sumber: TOP 99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK INDONESIA TAHUN 2014

http://indonesiaberinovasi.com/read/2015/03/503/bank-mini-sekolah-wadah-pembelajaran-pelayanan-publik-di-bidang-perbankan

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*